Ahad, 1 Julai 2012

KISAH AIR MASIN DAN AIR TAWAR


SUNGAI DALAM LAUT



"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini
tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit;
dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al
Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV
`Discovery' pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli
oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis.
Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai
dasar samudera di seantero dunia dan
membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton
di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba
ia menemui beberapa kumpulan mata air
tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur
dengan air laut yang masin di sekelilingnya,
seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari
penyebab terpisahnya air tawar dari
air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu
hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam.
Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung
mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang
fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian
ia pun menceritakan fenomena ganjil itu.
Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (
surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering
diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi "Marajal bahraini
yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .
"Artinya: "Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang
tidak boleh ditembus." Kemudian dibacakan
surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan
tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai
lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai
dan air masin dari laut. Namun tafsir itu
tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi
"Yakhruju minhuma lu'lu`u wal marjaan"
ertinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan." Padahal di muara sungai
tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi
kekagumannya melihat keajaiban pemandangan
yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur'an ini mustahil disusun
oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh,
suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai
lokasi yang jauh terpencil di kedalaman
samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad
yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur'an
memang sesungguhnya kitab suci yang berisi
firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun
memeluk Islam.

Allahu Akbar...! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi
kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung.
Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya hati
manusia akan berkarat sebagaimana besi yang
dikaratkan oleh air." Bila seorang bertanya, "Apakah caranya untuk
menjadikan hati-hati ini bersih kembali?"
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran."

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita ,
Mexico . Disana ada sebuah gua. Jika anda
menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika
anda menyelam sampai kedalaman lebih dari
60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai"
di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.



Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan
hidrogen sulfida, nampak seperti sungai... luar biasa bukan? Lihatlah betapa
hebatnya ciptaan Allah SWT.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan